Jumat 22 Nov 2013 18:07 WIB

Polri: Peretas Situs Australia Belum Tentu Orang Indonesia

Anonymous (ilustrasi)
Anonymous (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peretas situs The Reserve Bank of Australia dan Australian Federal Police belum tentu orang Indonesia. Meski disebutkan pelakunya adalah anggota kelompok Anonymous Indonesia.

"Ini harus diteliti dulu mulai dari pusat datanya. Caranya meretas seperti apa, kemudian ditelusuri lagi. Sehingga kami belum bisa memastikan apakah itu orang Indonesia," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/11).

Dalam penanganan kasus peretasan, katanya, hal pertama yang harus diketahui adalah lokasi pusat data. "Dilihat juga bagaimana cara meretasnya. Apakah diretas dengan metode DOS, DDoS, atau device. Baru kemudian dicari pelakunya yang dipastikan oleh IP address," katanya.

Setelah IP address ditemukan pun, lanjut dia, belum tentu bisa dipastikan yang bersangkutan benar orang Indonesia. Atau orang itu hanya berada di Indonesia karena banyaknya perangkat lunak yang digunakan untuk memanipulasi.

Ia menambahkan, dalam kasus peretasan sejumlah situs pemerintahan Australia, penegakan hukum dilakukan di lokasi kejadian sesuai dengan yurisdiksi penegak hukum setempat.

Sebelumnya Kemenkominfo mengaku belum mendapatkan kejelasan informasi terkait peretasan situs resmi The Reserve Bank of Australia (RBA) dan Australian Federal Police (AFP) yang diduga dilakukan kelompok Anonymous Indonesia.

"Sejauh ini kami belum mendapatkan fakta seperti itu. Hanya kabar-kabar saja," kata Menkominfo Tifatul Sembiring, Kamis (21/11).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement