Jumat 22 Nov 2013 18:28 WIB

Kawanan Bersenjata Rampok SPBU di Lombok

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mujur, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirampok sekawanan orang bersenjata.

"Perampokan SPBU terjadi, setelah operator menutup pelayanan Rabu (20/11) malam lalu," kata Kasubdid Penmas Polda NTB Kompol Adi Prayono di Mataram, Jumat (22/11).

Adi menuturkan, kejadian ini terjadi setelah empat petugas operator SPBU diantaranya, Taufik (32), Riadi (30), Samsul (26) dan Herman (30) menutup pelayanan pukul 19.30 Wita.

Keempat petugas ini lantas menuju meja bundar yang berada di sebelah barat ruang karyawan untuk menghitung uang kantor. Saat itu mereka duduk mengelilingi meja dan mengeluarkan uang untuk dihitung.

Ketika operator sedang menghitung uang, tiba-tiba dari arah pintu besi yang saat itu dalam keadaan tidak terkunci, masuk enam orang komplotan perampok bersenjata.

Menurut keterangan korban, seluruh perampok tersebut berjumlah sekitar delapan orang. Tujuh orang membawa senjata tajam jenis parang dan satu orang membawa senjata api.

Para pelaku kemudian mengarahkan senjata tajam ke arah karyawan dan mengambil hand phone milik operator SPBU. Selanjutnya, salah satu pelaku menggeledah pakaian operator namun tidak dijumpai barang berharga.

Perampok mengambil uang hasil penjualan SPBU yang saat itu masih ada di meja. Uang sebanyak Rp13,6 juta tersebut lantas dimasukkan di dalam saku celana pelaku.

Tidak hanya sampai disitu, para perampok kemudian menyuruh keempat operator tersebut mengambil posisi jalan jongkok. Saat itulah salah seorang pelaku mengeluarkan senjata api dan mengancam akan menembak, jika ada yang melawan. Selanjutnya, keempat operator tersebut berjalan jongkok menuju ruang karyawan.

Di tengah perjalanan, Samsul salah satu operator mencoba melarikan diri ke arah timur SPBU sambil berteriak meminta bantuan kepada Zakaria (50) penjaga malam SPBU yang saat itu tengah berjaga.

Namun karena pendengaran Zakaria kurang jelas, petugas jaga tersebut tidak menghiraukan dan justru berjalan menuju ruangan karyawan.

Keduanya lantas dihadang dua kawanan perampok lain, yang saat itu tengah berjaga di mushola SPBU.Samsul dan Zakaria pun lantas dibawa ke ruang karyawan bersama operator SPBU lain dan disekap di dalamnya.

Sementara itu setelah puas mengambil uang, kawanan perampok ini lantas pergi dengan berjalan kaki ke arah pintu ke luar SPBU. Atas kejadian ini, total kerugian yang dialami SPBU Mujur berkisar Rp 14 juta.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement