Sabtu 23 Nov 2013 08:37 WIB

Ikhwanul Muslimin Tolak Tudingan Menlu AS

Red: Dewi Mardiani
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ikhwanul Muslimin Mesir, kemarin, membantah tanggapan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, yang menuduh mereka melakukan revolusi. Karena itu, Washington mendukung penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

Kerusuhan meningkat di Mesir sejak Militer Mesir menggulingkan Mursi pada Juli. Unjuk rasa dilakukan terhadap penguasa. Kerry membela Militer Mesir dan Washington menyatakan Mursi gagal mengikuti seruan untuk menggalang upaya Mesir ke arah demokrasi.

Mursi adalah presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas sesudah kekuasaan militer. Saat itu, militer dipimpin oleh Husni Mubarak yang kemudian digulingkan oleh unjuk rasa besar-besaran pada 2011.

Namun, pada Rabu (20/11), Kerry menyampaikan penilaian keras untuk Mursi dan para pendukungnya. Dia menyatakan bahwa pemberontakan itu dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin.