Ahad 24 Nov 2013 07:06 WIB

'Konglomerasi Jangan Pengaruhi Netralitas Media'

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Komisi Penyiaran Indonesia
Komisi Penyiaran Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Era keterbukaan informasi membuat lalu lintas informasi terutama pada saat pelaksanaan pemilu semakin padat. Di sisi lain, konglomerasi media juga turut melanda media televisi.

"Hal ini seharusnya tidak mempengaruhi konten, media harus tetap menjaga netralitasnya dalam pemilu," Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung, Juniardi, disela-sela Seminar Daerah 'Netralitas Media Televisi dalam Pemilu di Era Keterbukaan', di Bandar Lampung, Sabtu (23/11).

Menurut dia, media televisi dimiliki sebagian pengusaha yang beberapa terjun ke dunia politik, baik sebagai calon presiden, fungsionaris maupun pendiri partai politik (parpol). Ini yang potensial akan mempengaruhi konten media. Disinilah tantangannya, media harus tetap menjaga netralitasnya.

Anggota Dewan Kehormatan Daerah PWI Lampung ini juga menekankan media televisi sangat memberi pengaruh besar kepada masyarakat dibandingkan dengan media cetak. Khalayaknya juga lebih banyak, dinikmati hampir di seluruh lapisan masyarakat.

"Makanya jangan sampai meninggalkan fungsi mendidik, misalnya membangun kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu," harapnya.

Ia meminta masyarakat terutama lembaga pemantau pemilu baik Bawaslu ataupun lembaga pemilu independen lainnya turut memantau media televisi. Dan jangan segan-segan melaporkan kepada Bawaslu apabila ada pelanggaran terutama terkait netralitas media dalam Pemilu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement