REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Perdagangan menambah kuota pelaksanaan pasar lelang komoditas agro di Nusa Tenggara Barat (NTB) dari delapan kali pada tahun ini menjadi sembilan kali pada tahun depan guna meningkatkan volume transaksi.
"Kementerian Perdagangan menambah anggaran yang berdampak pada peningkatan kuota pelaksanaan pasar lelang komoditas agro di NTB pada tahun 2014 karena menilai kegiatan temu bisnis itu sangat positif," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB H. Imam Maliki di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan bahwa setiap tahun Kemendag memberi anggaran pelaksanaan pasar lelang komoditas agro di NTB, dan ada peningkatan nilai anggaran yang berdampak langsung pada penambahan kuota pelaksanaannya.
Pada tahun 2010, dengan dukungan anggaran yang ada, pasar lelang komoditas agro di NTB terlaksana sebanyak empat kali, kemudian pada tahun berikutnya bertambah menjadi lima kali, pada tahun 2012 pelaksanaan pasar lelang komoditi agro itu sebanyak tujuh kali, dan pada tahun 2013 bertambah menjadi delapan kali.
"Tahun depan bertambah lagi menjadi sembilan. Jika sukses, tahun berikutnya bisa belasan kali," ujar Imam.
Menurut dia, dasar penambahan kuota pelaksanaan pasar lelang komoditas agro di NTB itu, antara lain adanya penilaian pusat bahwa temu bisnis tersebut berkontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan pengusaha lokal dan makin mudahnya peluang pasar bagi komoditas agro di daerah itu.
Sebagai contoh, pada pasar lelang komoditas agro ke-7 pada tahun 2013, diikuti sekitar 50 pengusaha dari NTB, Bali, dan Jawa Timur, dan menghasilkan transaksi sebesar lima miliar rupiah lebih.
Sebanyak 15 komoditas berhasil dilelang, dengan transaksi tertinggi, yakni beras sebesar Rp770 juta, disusul biji mete Rp562 juta.
Pasar lelang ke-8 pada tahun 2013, dijadwalkan Desember mendatang, dengan target nilai transaksi lebih tinggi daripada kegiatan sebelumnya.
"Dengan penambahan kuota pasar lelang pada tahun 2014 diharapkan akan makin banyak komoditas yang dapat dilelang dan itu menguntungkan pengusaha lokal dan petani mitranya," ujar Imam.
Ia menambahkan, selain mengadakan pasar lelang dengan dukungan APBN, sejumlah kabupaten di NTB seperti Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa tertarik untuk menggelar pasar lelang komoditas agro menggunakan APBD.
Tujuan diadakannya pasar lelang komoditas agro tersebut, yakni sebagai upaya efisiensi perdagangan dengan memperpendek mata rantai pemasaran dan mendukung perekonomian daerah serta membentuk harga referensi.
Dengan pasar lelang tersebut para petani juga bisa merencanakan pola tanam yang baik sehingga harga yang akan diterima diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani.
Adapun manfaat untuk kalangan pengusaha, yaitu adanya kepastian untuk mendapatkan komoditas yang diinginkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas dengan harga yang lebih kompetitif.
"Dengan harga yang lebih kompetitif tersebut akan tercipta efisiensi dalam melakukan perdagangan," ujar Imam.