Ahad 24 Nov 2013 17:27 WIB

Nasdem Sulsel Usung JK Sebagai Capres

Ketua Dewan masjid Indonesia Jusuf Kalla (kedua dari kiri) bersama Donatur mobil pembersih sekaligus pemilik yayasan Haji Anif(kiri) meninjau mobil pembersih dan perawatan masjid gratis di kantor sekertariat Dewan masjid, Jakarta, Jumat (4/10).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Ketua Dewan masjid Indonesia Jusuf Kalla (kedua dari kiri) bersama Donatur mobil pembersih sekaligus pemilik yayasan Haji Anif(kiri) meninjau mobil pembersih dan perawatan masjid gratis di kantor sekertariat Dewan masjid, Jakarta, Jumat (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Selatan merekomendasikan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai calon presiden pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta, 1-3 Desember 2013.

Ketua DPW NasDem Sulsel Mubyl Handaling, di Makassar, Ahad (24/11), mengatakan keputusan merekomendasikan JK sebagai capres berdasarkan aspirasi masyarakat Sulsel yang diserap DPW setelah melakukan dua kali roadshow ke 23 kabupaten/ kota di Sulsel.

Menurut dia, pada rangkaian kunjungan yang diikuti jajaran pengurus DPW NasDem Sulsel tersebut selain konsolidasi memang dimaksudkan menyerap aspirasi rakyat terkait calon presiden 2014-2019.

"Masyarakat Sulsel merasakan suasana yang cukup kontras dibandingkan saat JK masih memegang jabatan di pemerintahan khususnya saat JK masih sebagai wakil presiden di Kabinet Indonesia Bersatu," jelasnya.

Mubyl menjelaskan masyarakat Sulsel hingga kini memang masih mengaggap JK sebagai tokoh yang paling memiliki kapasitas untuk kembali memimpin negeri ini kedepan karena kemampuan dan kelebihan yang dimiliki.

Hal itu, ia mengatakan, bisa dilihat dari ketokohan dan popularitas JK tetap stabil. Bahkan di dunia internasional terus mengalami peningkatan setelah tidak lagi memegang jabatan di pemerintahan. Kondisi itu diniai berbanding terbalik dengan sejumlah tokoh yang justru popularitasnya melorot setelah turun dari jabatannya.

Di samping itu, ia menambahkan, tokoh perdamaian tersebut hingga kini terus aktif dalam pembengunan sosial kemasyarakatan tanpa membedakan suku, agama, dan ras.

"Karena dianggap sebagai tokoh yang flural sehingga lembaga internasional ataupun negara yang sedang konflik senantiasai meminta pandangannya dalam penyelesaian konflik seperti Filipina, Thailand serta Myanmar," katanya.

Ketua Bappilu Partai NasDem Sulsel Syamsul Bahri Sirajuddin, menjelaskan sebagai pendatang baru di Pemilu 2014, partainya mengharapkan agar pesta demokrasi nantinya menjadi sebuah ajang kompetisi yang harmonis.

Pemilu, menurut dia, sepatutnya tidak menjadi pemicu disharmoni sosial karena sejatinya pemilu merupakan pesta rakyat. Dimana rakyat bisa mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk menentukan masa depan bangsa.

Adapun sikap NasDem adalah senantiasa menjunjung nilai sportiftas dalam berkompetisi dan tidak melakukan praktek curang dalam upaya menarik suara rakyat. Apalagi NasDem percaya dengan kapasitas caleg maupun flatfom perjuangan partai yang merepresentasikan suara rakyat.

"Partai kami belum punya dosa terhadap negara. Salah satu visi partai yakni membangun parlemen yang kuat dengan oarng-orang yang berintegritas karena parlemen yang korup juttru akan menularkan tindakan korup disetiap sendi kehidupan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement