REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN -- Sekitar 600 penari unjuk gigi dalam gala dinner di acara World Culture Forum (WCF) di Nusa Dua Bali. Acara yang digelar 24-27 November ini merupakan forum kebudayaan internasional yang menghadirkan para petinggi dunia serta pemerhati kebudayaan dari berbagai dunia.
Tak heran jika dalam acara santap malam bersama para delegasi, tari-tarian yang berasal dari berbagai penjuru nusantara dan dunia ikut ditampilkan. Sebut saja, tarian dari Bali, Papua, bahkan Ponorogo. Sedangkan dari negara peserta, tampak tarian dari Brazil, India, Spanyol dan sebagainya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan para menteri turut hadir. Dijadwalkan Presiden SBY akan membuka secara resmi acara yang diprakarsai Indonesia sejak 2005 itu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh mengatakan karakteristik budaya adalah bisa menjangkau berbagai lintas seperti agama dan budaya. Karena itu, budaya bisa menjadi kekuatan yang dahsyat. "Tanpa budaya, tanpa masa depan," katanya, Ahad (24/11).
Ia mengatakan dengan semakin sempitnya jarak persinggungan budaya, jika tidak diantisipasi akan menimbulkan dua kemungkinan. Pertama benturan budaya yang tidak diinginkan. Kedua konvergensi budaya dengan prinsip saling menghargai
"Untuk konvergensi budaya diperlukan dialog dan keja sama," katanya.