REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengakuisisi Pertamina Gas (Pertagas) mendapat sambutan positif dari para pelaku pasar modal. Langkah tersebut dianggap memberikan nilai tambah optimal bagi pengembangan infrastruktur gas dan pemanfaatan gas bumi daripada akuisisi PGN oleh Pertamina.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, akuisisi PGN terhadap Pertagas akan menciptakan konsolidasi dalam bisnis gas bumi di Indonesia. Berbekal pengalaman dan fundamental ekonomi yang jauh lebih sehat, PGN disebut Reza memiliki kemampuan mempercepat program konversi energi ke gas bumi yang digagas pemerintah.
"Akuisisi PGN terhadap Pertagas merupakan solusi tepat untuk mengembangkan sektor gas bumi nasional. Kebijakan ini juga lebih mudah diwujudkan mengingat fundamental PGN sangat solid dan didukung oleh kemampuan pendanaan eksternal yang lebih baik," ujarnya kepada wartawan.
Reza menilai, keinginan kementerian BUMN agar Pertamina mengakuisisi PGN sebagai langkah yang tidak tepat. Terbukti akibat isu tersebut saham PGN di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami tekanan sepanjang pekan kemarin.
Sempat menyentuh level Rp 4.925 per saham (18/11), saham berkode PGAS ini sempat terpangkas hingga 5% di hari Kamis ke posisi Rp 4.675 per saham. Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham PGAS berada di level Rp 4.800 per saham (22/11).
Reza mengatakan, jika Pertamina mengakuisisi PGN, maka yang terjadi hanyalah sebuah diversifikasi bisnis saja bagi Pertamina. Selain itu, fokus Pertamina di sektor hulu juga akan terganggu mengingat fundamental perusahaan minyak tersebut juga tidak lebih baik ketimbang PGN.