Senin 25 Nov 2013 10:44 WIB

Denda Maksimal Penerobos Busway Resmi Diberlakukan Hari Ini

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pengendara motor menerobos jalur busway di kawasan Mampang, Jakarta Selatan,Selasa (29/10).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah pengendara motor menerobos jalur busway di kawasan Mampang, Jakarta Selatan,Selasa (29/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polda Metro Jaya bersama dengan instansi lainnya sepakat untuk menerapkan denda maksimal hari ini, Senin (25/11). Denda maksimal ditujukan untuk kendaraan yang masuk ke jalur Transjakarta.

Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono membenarkan penerapan denda pada hari ini.

"Ya, denda maksimal diterapkan hari ini, merujuk kepada rapat Jumat kemarin," kata dia, Senin (25/11).

Hindarsono mengatakan denda maksimal kepada pengendara jalur Transjakarta yakni sebesar Rp 500 ribu. Aplikasinya dengan penggunaan slip merah.

Slip merah ialah pembayaran denda dengan proses persidangan. Proses persidangan tersebut akan dilakukan setiap hari Jumat.

Hindarsono mengatakan, pihaknya juga akan kembali membahas terkait penambahan jenis pelanggaran untuk denda maksimal.

"Masih dirapatkan yang lawan arus dan parkir liar dan menurunkan penumpang tidak di tempatnya," kata dia.

Denda maksimal tidak ada penurunan bahkan kenaikan. Denda maksimal tetap sebesar Rp 500 ribu untuk kendaraan yang melanggar jalur Transjakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, ini mengacu kepada UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, Pasal 287 ayat 1 dan 2 tentang dengan denda maksimal sebesar Rp 500 ribu.

Denda maksimal diterapkan untuk menggugah kembali kesadaran masyarakat agar tertib lalu lintas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement