REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dicapainya kesepakatan mengenai program nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia membuat pemerintah Iran dapat memperoleh akses miliaran dolar AS atas pendapatan dari penjualan terbatas minyak mentah dan petrokimia selain perdagangan emas dan logam mulia lainnya.
Dalam lembar-fakta yang didistribusikan Gedung Putih mengenai perjanjian sementara itu, Iran akan menerima bantuan sebagai imbalan dari kesepakatan Iran untuk membatasi aktifitas nuklirnya.Imbalan tersebut berupa potensi pendapatan 1,5 miliar dolar AS dari perdagangan emas dan logam mulia serta suspensi dari beberapa sanksi terhadap sektor otomotif Iran, dan ekspor petrokimia Iran.
Selain itu, Iran juga memiliki kesempatan untuk menjual hasil produksi minyaknya. "4,2 miliar dolar AS dari penjualan tersebut akan diizinkan untuk ditransfer secara berangsur jika Iran memenuhi komitmennya," demikian laporan yang dilansir Reuters, Senin (25/11).
Iran dan enam negara yang tergabung dalam kelompok G5+1 pada Ahad berhasil mencapai kesepakatan untuk membatasi aktivitas program nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan beberapa sanksi ekonomi. Kesepakatan tersebut diraih setelah Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, dan Iran berunding selama empat hari di Jenewa, Swiss.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang mengkoordinasi perundingan dengan Iran mewakili negara G5+1, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut adalah langkah awal untuk perundingan yang lebih menyeluruh. Amerika Serikat menyatakan bahwa kesepakatan di Jenewa akan menghentikan sementara beberapa program nuklir Iran, termasuk di antaranya pembangunan reaktor penelitian di Arak, yang sejak lama diduga oleh negara Barat menjadi tempat dikembangkannya senjata nuklir.