Selasa 26 Nov 2013 06:42 WIB

Brahimi: Peserta Perundingan Perdamaian Suriah Belum Diputuskan

Lakhdar Brahimi
Foto: AP/Michel Euler
Lakhdar Brahimi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Daftar peserta perundingan perdamaian Suriah yang akan diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa pada Januari belum terselesaikan, kata utusan internasional Lakhdar Brahimi Senin, menyisakan pertanyaan pelik apakah Iran akan ambil bagian di meja perundingan.

Ditanya apakah Iran dan Arab Saudi akan hadir ke perundingan, Brahimi mengatakan dalam konferensi pers: "Kami belum membentuk daftar, namun, kedua negara ini pasti akan menjadi di antara peserta perundingan."

Brahimi berencana untuk bertemu dengan sponsor Amerika Serikat dan Rusia untuk pembicaraan pada 20 Desember, dan ia menyerukan kepada pemerintah Suriah dan oposisi untuk mengurangi intensitas konflik, meskipun saya "menjadi realistis" gencatan senjata tampaknya tidak akan terjadi sebelum perundingan dimulai, katanya.

Sementara itu pernyataan PBB Senin menegaskan bahwa pemerintah Suriah dan pihak oposisi untuk pertama kali akan duduk bersama pada perundingan 22 Januari 2014, sejak perang saudara meletus di negara itu pada 2011.

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon dalam pernyataannya mengatakan pihak pihak-pihak yang bertikai itu akhirnya akan bertemu untuk melakukan pembicaran perdamaian Jenewa II, yang beberapa kali tertunda.

"Konflik di Suriah sudah berjalan terlalu lama. Sungguh tidak bisa diterima jika kita tidak menangkap peluang ini untuk mengakhiri penderitaan dan kerusakan yang diakibatkan oleh perang," katanya.

Ban mengapresiasi upaya yang dilakukan Amerika Serikat dan Rusia, serta mediator PBB dan liga Arab Lakhdar Brahimi yang membuka jalan menuju konferensi itu.

"Kami akan berada di Jenewa dengan misi pengharapan. Pertemuan Jenewa merupakan kendaraan menuju transisi perdamaian yang memenuhi aspirasi semua rakyat Suriah untuk kemerdekaan dan harga diri, serta menjamin keamanan dan perlindungan bagi semua komunitas di Suriah," katanya.

Pengumuman tersebut diberikan sementara Brahimi melakukan pertemuan tertutup di Jenewa dengan para pejabat senior AS dan Rusia untuk membicarakan rencana konferensi tersebut secara terperinci.

"Pertemuan itu bertujuan memantapkan semua persiapan dan rincian untuk Jenewa II," kata jurubicara Brahimi, Khawla Mattar kepada AFP.

Masyarakat internasional terus berupaya memediasi pembicaraan antara rejim Presiden Bashar al-Assad dan pihak pemberontak yang menentang kekuasaannya sejak terjadinya protes berdarah pada Maret 2011.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement