REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Tercapainya kesepakatan tentang program nuklir Iran di Jenewa akhir pekan ini, membuat sistem pertahanan peluru kendali Amerika Serikat di Eropa menjadi mubazir.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, "Jika kesepakatan mengenai Iran dilaksanakan, alasan yang disebut sebagai kebutuhan untuk membangun sistem pertahanan rudal di Eropa akan batal."
Iran dan enam negara perunding internasional sepakat memperlambat program nuklirnya. Teheran akan mendapatkan imbalan sekitar tujuh miliar dolar AS sebagai kompensasi sanksi yang diterima mereka.
Kesepakatan itu juga menetapkan, para pengamat internasional akan memantau situs nuklir di negara tersebut. NATO dan Amerika Serikat mengatakan, sistem pertahanan rudal AS di Eropa dirancang untuk melawan ancaman dari Korea Utara dan Iran. Sistem ini telah menjadi titik-persoalan dalam hubungan AS-Rusia selama bertahun-tahun.
Rusia dan NATO secara resmi setuju untuk bekerja sama melalui sistem pertahanan rudal Eropa pada KTT NATO di Lisbon 2010, tetapi pembicaraan kandas, sebagian karena tuntutan Rusia untuk jaminan hukum, sistem tersebut tidak akan menargetkan pencegahan strategis nuklirnya.