REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aksi demo komite nasional Papua Barat (KNPB), Selasa (26/11) di kawasan expo Waena, Kota Jayapura, yang berakhir ricuh menyebabkan tiga warga mengalami luka parah dan harus menjalani perawatan intensif di RS Dian Harapan, Waena.
Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw kepada wartawan, Selasa malam mengatakan, ketiga warga sipil yang mengalami luka serius di bagian kepala dan perut itu diduga dianiaya anggota KNPB sesaat setelah pembubaran.
Ketiga warga yang mengalami nasib naas itu masing masing Syamsul Ma'arif (61 th)mengalami luka dibagian kepala, Nur Rohman (40 th) mengalami luka robek dikepala bagian kanan dan Mukhlis yang juga mengalami tusukan .
Dikatakan, para korban saat ini masih ditangani secara intensif di RS Dian Harapan Waena, atau sekitar lima kilometer dari kawasan expo Waena.
Selain menganiaya warga masyarakat, para pendemo (KNPB) juga merusak lima mobil serta rumah-rumah yang ada disekitar kawasan tersebut.
"Kami sangat menyayangkan timbulnya korban di kalangan masyarakat," kata Waka Polda Papua seraya menambahkan sebetulnya yang terluka tercatat lima orang, termasuk satu anggota polresta namun yang membutuhkan penanganan serius tercatat tiga orang.
Waka Polda Papua menegaskan tidak akan mengijinkan KNPB melakukan aksi dalam bentuk apapun karena selain organisasi tersebut tidak terdaftar juga disebabkan mereka (KNPB) selama ini menyuarakan pemisahan Papua dari NKRI.
"Karena itu kami akan mengejar dan menangkap para pimpinan KNPB untuk meminta pertanggungjawabannya," tegas Brigjen Pol Waterpauw.
Ditambahkan, saat anggota melakukan penyisiran hingga ke Rusunawa di kawasan Universitas Cenderawasih berhasil disita berbagai senjata tajam, senjata rakitan, bendera bintang kejora, panah dan busur, laptop dan handphone.
Berbagai barang bukti yang ditemukan itu saat ini sudah diamankan di Mapolres Kota Jayapura.