Rabu 27 Nov 2013 06:46 WIB

Wow, Taman Bungkul Surabaya Dapat Penghargaan Internasional

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Taman Bungkul Surabaya
Foto: eastjava.com
Taman Bungkul Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) untuk kesekian kalinya mendapatkan penghargaan berskala internasional karena Taman Bungkul meraih penghargaan Internasional dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Taman ini mendapat penghargaan berupa "The 2013 Asian Townscape Sector Award". Penghargaan tersebut diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Fukuoka, Jepang, Selasa (26/11).

Risma mengatakan, penilaian untuk mendapatkan penghargaan tersebut dilakukan selama satu tahun. Adapun penilaian paling menonjol dari Taman Bungkul didasarkan atas fungsi sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan. 

"Taman Bungkul Surabaya menjadi satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan ini," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa malam. 

Penghargaan tersebut juga mendapat dukungan dari empat organisasi dunia yakni UN Habitat Regional Office for Asia and The Pacific, Asia Habitat Sociaety, Asia Townscape Design Society, dan Fukuoka Asia Urban Research Center. 

Dia menambahkan, penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membangun kembali taman tersebut. Taman Bungkul yang merupakan ruang terbuka hijau (RTH) di lahan seluas 10.000 meter persegi. Pernah mendapat sentuhan renovasi pada 2006. 

Kini, setelah tujuh tahun, Taman Bungkul telah memenuhi kebutuhan wisata warga Surabaya maupun mereka yang datang dari luar Surabaya. Taman Bungkul yang berada di Jalan Raya Darmo, kini bukan hanya taman pasif berupa pepohonan dan bunga atau air mancur. 

Tetapi juga ada fasilitas jogging track, taman bermain anak, akses internet nirkabel, amfiteater, arena skateboard, dan perpustakaan. Termasuk juga tempat pembelajaran untuk pengolahan air dan pengolahan sampah. 

Di taman yang tak pernah sepi pengunjung itu juga terdapat makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul. Dia adalah salah satu ulama Majapahit dan masih terhitung saudara ipar Raden Rahmad atau Sunan Ampel. 

"Secara fisik, mungkin banyak taman di dunia yang lebih indah daripada Taman Bungkul. Tapi secara sosial dan budaya, Taman Bungkul lengkap karena disitu ada makam Mbah Bungkul," ucapnya. 

Menurut Risma, sejak awal merevitalisasi lahan yang awalnya kumuh itu, ia telah melakukan zoning agar pemanfaatan fasilitas Taman Bungkul lebih tertata. Selain fasilitas publik yang relatif lengkap dan denyut ekonomi di taman tersebut juga terasa. Berbagai macam stan penjual makanan berderet di sisi timur komplek taman tersebut

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement