REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kementerian Agama (Kemenag) RI saat ini menunda ujian seleksi mahasiswa baru yang akan kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir.
Penundaan itu dilakukan hingga mendapatkan jaminan keamanan dari KBRI Kairo terkait krisis politik di Negeri Seribu Menara tersebut.
Menurut Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Amrizal Baturbara, pihaknya telah dua kali bertemu dengan Kemenag RI mengenai percepatan ujian seleksi mahasiswa baru.
Namun, pihak Kemenag menyatakan seleksi akan diadakan bila ada jaminan Kedutaan Besar Republik Indonesia.Pengumunan PPMI berjudul Laporan Penting Kepada Masisir (mahasiswa Indonesia di Mesir) itu berisi tiga butir.
Partama, Kemenag menginginkan ada surat resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo kepada Kemenag yang menyatakan Mesir sudah aman dan KBRI bertanggung jawab penuh atas keselamatan seluruh mahasiswa yang lama maupun baru.
Kedua, jika KBRI Kairo tidak mengeluarkan surat jaminan keamanan tersebut maka Kemenag tidak akan mengadakan ujian seleksi mahasiswa baru ke Mesir.
Ketiga, PPMI Mesir menegaskan dalam pertemuan tersebut bahwa jika Kemenag tidak mengadakan ujian seleksi, ujian akan diadakan pertengahan Desember 2013 tanpa melibatkan Kemenag.
Menurut Amrizal, ujian seleksi tanpa Kemenag itu akan diadakan di Indonesia oleh PPMI bekerja sama dengan Kedutaan Besar Mesir di Jakarta dan Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional Cabang Indonesia pada pertengahan bulan depan.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Dr Fahmy Lukman yang dikonfirmasi Antara di Kairo, Sabtu petang, mengatakan, pihaknya belum mengetahui menyangkut permintaan jaminan keamanan dari Kemenag RI.
“Saya tidak tahu hal tersebut. Mengenai ujian seleksi mahasiswa baru dari Indonesia ke Mesir, itu merupakan tanggung jawab Kemenag RI yang setiap tahun diadakan,” kata Fahmy.
Selain itu, situasi keamanan di Mesir saat ini masih belum stabil benar pascapenumbangan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli silam.
Para pengamat menggambarkan situasi keamanan di Mesir sekarang ini sebagai kondusif-semu yang ditandai dengan masih berlangsungnya unjuk rasa Ikhwanul Muslimin pro-Mursi.
Berbagai kampus universitas di seantero Mesir, termasuk Al-Azhar, belakangan ini masih dilanda unjuk rasa antarmahasiswa pro dan kontra pemerintah transisi.
Unjuk rasa mahasiswa itu kerap menimbulkan aksi anarkis sehingga aparat keamanan menyerbu dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.