REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, Selasa mengatakan dia optimistis dan berhati-hati tentang masa depan pembicaraan nuklir negaranya. Dia membuat pernyataan itu dalam konferensi pers yang diadakan setelah pertemuan tingkat menteri ke-21 Organisasi Kerja sama Ekonomi (ECO).
Zarif mengatakan Iran membuktikan bahwa isu nuklir hanya akan diselesaikan melalui perundingan berdasarkan saling menghormati dan jejak rekam yang sama.
"Dengan demikian, satu-satunya pilihan adalah memasukkan pembicaraan dengan optimisme dan berhati-hati serta mata terbuka lebar," kata Zarif.
Dia mengatakan ia yakin tidak ada masalah yang akan tidak terselesaikan di bidang nuklir dengan tekad politik yang tegas.
Iran dan enam negara yang tergabung dalam kelompok G5+1 pada Ahad berhasil mencapai kesepakatan untuk menghentikan sementara program nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan beberapa sanksi ekonomi.
Kesepakatan tersebut diraih setelah Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, dan Iran berunding selama empat hari di Jenewa, Swiss.