Rabu 27 Nov 2013 17:25 WIB

Wapres: Pengembangan Produk Kreatif Harus Dilindungi HAKI

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pria berada di depan layar Indonesia Creative dalam Pekan Produk Kreatif Indonesia di kawasan Epiwalk, Jakarta, Rabu (27/11).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Sejumlah pria berada di depan layar Indonesia Creative dalam Pekan Produk Kreatif Indonesia di kawasan Epiwalk, Jakarta, Rabu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono meminta para pelaku industri kreatif untuk sadar tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang berkaitan dengan ide dan kreatifitas dalam menciptakan produk baru. Menurutnya, sangatlah penting jika pengembangan produk kreatif bisa dikerjasamakan dengan pemerintah lewat proteksi hasil karya.

“Kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM misalnya, dapat dilakukan untuk masalah yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). HAKI akan memberi proteksi bagi kreator-kreator," kata Wapres saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pekan Produk Kreatif Indonesia 2013, Rabu (27/11).

Selain proteksi untuk para kreator, Wapres juga mengingatkan agar para kreator meningkatkan kemampuannya. Selain itu juga tetap mengikuti aturan main yang ada baik berupa peraturan maupun etika.

Wapres mengatakan produk kreatif lahir dari perkawinan seni dan teknologi. Ia juga menyebutkan ciri lain dari produk kreatif adalah banyak didominasi orang-orang muda. Beberapa bidang yang didominasi orang muda antara lain fashion, music, dan film.

Orang-orang muda itu, dikatakan Wapres, tidak hanya banyak pada sisi produksi, tapi juga dari segi konsumsi. Karena itu, produk kreatif yang menjadi domain orang muda sebaiknya dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Apalagi, ia menyakini produk yang memiliki nilai tambah tinggi seringkali justru bukan produk yang diproduksi secara massal.

“Sangat penting adik-adik muda kita bisa benar-benar memanfaatkan sebagai ruang usaha. Apalagi, biasanya memberikan nilai tambah yang tinggi dan seringkali memang bukan produksi massal," ucap Wapres.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement