Rabu 27 Nov 2013 17:56 WIB

Warga di Daerah Rawan Longsor Diminta Waspada

Rep: Heri Purwata/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sejumlah warga masyarakat berada di dekat rumah warga yang tertimbun longsor, di Daerah Kapuang Dadok, Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumbar, Ahad (27/1). (Antara/Arif Pribadi)
Sejumlah warga masyarakat berada di dekat rumah warga yang tertimbun longsor, di Daerah Kapuang Dadok, Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumbar, Ahad (27/1). (Antara/Arif Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bantul, Yogyakarta, meminta warga yang berada di daerah rawan bencana untuk waspada. Menyusul intensitas hujan sudah semakin sering terjadi dan tanah yang baru kena air mudah longsor.

Menurut Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, awal musim hujan berpotensi ancaman tanah longsor.

"Intensitas musim penghujan yang datang saat awalan seperti sekarang ini justru ancaman tanah longsor tinggi. Hal ini karena bekas retakan tanah di wilayah pegunungan pada musim kemarau akan terkena limpahan air hujan sehingga rekahan tanah kering tersebut dapat bergerak dan terkikis lebih cepat," kata Dwi Daryanto, Rabu (27/11).

Lebih lanjut Dwi menambahkan berdasarkan pada beberapa kejadian tanah longsor seperti di Srimulyo Piyungan yang menimpa kandang sapi, potensi bencana longsor susulan di kawasan ini masih cukup tinggi. Di Srimulyo tersebut, kata Dwi ada sekitar delapan Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah warga sekitar 24 jiwa, rumahnya  terancam tanah longsor.

"Awalnya bagi mereka kami sarankan untuk relokasi. Meski demikian ternyata di kawasan Kaligathuk Srimulyo tersebut tidak ada tanah kas desa yang datar sehingga sesuai kesepakatan, masyarakat di kawasan ini tetap akan tinggal di rumah mereka. Meski demikian ketika musim hujan dengan skala lebat, otomatis mereka akan mengungsi sendiri dengan penuh kesadaran ke rumah saudara atau kerabatnya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement