REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Aksi solidaritas para dokter dengan melakukan mogok kerja selama dua hari di Makassar membuat pelayanan di Rumah Sakit Bersalin terganggu.
Pelayanan di RSB Pertiwi Jalan Jenderal Sudirman Makassar, tidak berajalan seperti hari-hari biasanya karena kebanyakan para dokter itu memilih untuk beristirahat di rumahnya, maupun ikut bergabung bersama rekan-rekan sejawatnya yang berunjuk rasa di depan Monumen Mandala Makassar, Rabu.
"Sejak subuh saya menemani istriku ke rumah sakit bersalin untuk dibantu persalinannya, tetapi hingga siang hari saya menunggu dan terus mencari dokter, tidak ada satupun yang mendatangi istri saya," tegas Faisal Abdi (36) suami dari Zumarni.
Ia mengatakan, sekeras apapun dirinya kebagian informasi untuk memanggiL dokter kandungan, namun tidak satu orangpun yang datang dan bahkan hanya beberapa perawat dan bidan yang datang menemuinya.
Dirinya sangat kecewa dengan ulah para dokter yang tidak bisa bersikap profesional, apalagi istrinya sedang mengalami pendaharan dan langsung dilarikan ke rumah sakit bersalin.
"Janji para dokter sebelum melakukan aksi mogok nasional itu adalah melayani pasien yang gawat dan istriku ini sedang gawat sampai mengalami pendarahan yang hebat tapi tetap tidak ada yang mau tangani," katanya.
Bukan cuma di RSB Pertiwi, pelayanan yang tidak berjalan juga terjadi di RSB Siti Khadijah di Jalan RA Kartini. Salah seorang pasien yang akan bersalin dan telah menginap semalaman itu belum juga ditemui oleh dokter.
Hj Fatimah (57) ibu dari pasien yang akan melahirkan itu mengaku jika yang datang ke ruangannya bukanlah seorang dokter melainkan hanya perawat biasa dan selama lebih dari 15 jam belum ada satupun dokter yang mendatanginya.
"Anak saya sudah mengalami pembukaan yang ketujuh, sejak jam 12 malam masuk, hingga saat ini hanya diperiksa satu kali. Itupun saya tidak tahu, apakah yang periksa dokter atau perawat," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan dokter bersama para mahasiswa Fakultas Kedokteran se Makassar yang tergabung dalam Forum Aksi Solidaritas Dokter Makassar Menggugat (FASDMM) menduduki Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan terkait dijebloskannya ke dalam penjara rekan mereka dr Dewa Ayu cs.
Koordinator Lapangan dr Abdul Azis, Sp.U mengatakan, meninggalnya pasien yang ditangani dr Dewa Ayu Sasiary Prawani Sp.Og, dr Hendry Simanjuntak, Sp.Og dan dr Hendy Siagian, Sp.Og bukan merupakan kelalaian mereka seperti yang dituduhkan yakni melakukan malapraktik tetapi disebabkan oleh "amnion fluid emboli".