Kamis 28 Nov 2013 13:05 WIB

Jokowi: Rembuk Provinsi untuk Dapatkan Saran Masyarakat

Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013
Foto: ANTARA FOTO
Jakarta governor Jokowi (right with red scarf) join the Jakarta Night Religious Festival parade on Monday, Oktober 14, 2013

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan penyelenggaraan Rembuk Provinsi Tahun 2013 untuk mendapatkan saran maupun opini dari masyarakat dalam rangka mendesain atau memutuskan suatu kebijakan terhadap problematika ibu kota.

"Memang kita sudah punya Musrenbang (Musyawaran Perencanaan Pembangunan), kenapa ini diadakan karena kita ingin mendapatkan opini lain sehingga semakin kaya pemprov mendapatkan masukan dari bawah dalam rangka membangun kota Jakarta," ujar Joko Widodo di Monas, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, dirinya tiap hari turun langsung ke bawah mendengarkan aspirasi masyarakat, tapi belum tentu masukan itu akan sama dengan saran dari perwakilan masyarakat yang hadir di sini.

"Ini bukan musrenbang karena yang diundang ini adalah tokoh yang biasanya tidak ada di musrenbang sehingga bisa dipakai untuk 'crosscheck' dan bisa saling mengisi," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi, demikian ia bisa dipanggil, meminta Ketua RT/RW, lurah, maupun camat dapat mengurangi corat-coret di tembok pagar, jembatan penyebrangan, rambu-rambu lalu lintas, dan lain-lain.

"Corat-coret di fasilitas ini agar bisa dikurangi semuanya, tidak di tembok pagar, tulisan rambu-rambu dan ini berpuluh-puluh tahun dibiarkan tidak disentuh sama sekali. Sebab itu saya kira di Jakarta yang paling penting pembangunan manusianya dan ini harus dikerjakan," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, dirinya melihat tumpukan sampah di sungai kecil, sedang, maupun makro di wilayah Jakarta. Karena itu, seluruh masyarakat harus bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah itu.

"Ada yang menyampaikan sudah 10 bahkan 15 tahun sudah tidak dikeruk, di semua tempat, di selokan, sungai kecil dan besar

Tanpa masyarakat bergerak, tanpa RT, RT, lurah dan camat bergerak maka kota ini tidak akan menjadi lebih baik," ujar dia.

Begitu juga masalah kabel, lanjutnya, kabel telepon, kabel tegangan tinggi maupun rendah semuanya ada di mana-mana karena tidak adanya "ducting".

"Maka akan dibangun ducting untuk mengatasi kabel-kabel yang berseliweran," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement