Kamis 28 Nov 2013 14:34 WIB

Militan Tembak Mati Enam Pekerja 'Melek Huruf'

Aksi kekerasan masih terus melanda Afghanistan (ilustrasi)
Foto: AP/Rahmat Gul
Aksi kekerasan masih terus melanda Afghanistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Militan menembak mati enam orang yang bekerja untuk proyek melek huruf dukungan pemerintah di provinsi Faryab di utara Afghanistan. Demikian kata sejumlah pejabat pada Rabu waktu setempat.

"Mereka sedang bepergian pagi ini untuk melihat proyek melek huruf ketika militan menghadang mobil mereka dan menembak mereka," kata kepala kepolisian Provinsi Faryab, Nabi Jan Mullahkhil.

Korban-korban itu bekerja untuk sebuah kelompok bantuan Prancis yang terlibat dalam proyek tersebut. ''Hanya satu dari tujuh orang yang ditembak itu selamat,'' kata Kementerian Pembangunan dan Rehabilitasi Pedesaan Afghanistan.

Kelompok militan meningkatkan serangan terhadap pekerja pemerintah menjelang pemilihan umum presiden yang dijadwalkan berlangsung pada April 2014.

Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran mengenai keamanan ketika pasukan asing bersiap-siap menarik diri dari Afghanistan pada akhir tahun depan.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, dituding mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaannya oleh invasi pimpinan AS pada 2001.

Taliban digulingkan karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaidah, Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement