Kamis 28 Nov 2013 23:57 WIB

Ini Cara Investasi Giring Nidji

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Giring Nidji
Foto: ANTARA
Giring Nidji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi seorang musisi, Giring Ganesha menikmati uang jutaan dari hasilnya menyanyi. Di awal kariernya bersama Nidji, Giring menghabiskan uangnya untuk belanja dan hura-hura.

Sikap suka berbelanja ini menimbulkan kekhawatiran dalam diri ibunya. Ia pun meminta Giring untuk berinvestasi untuk masa depannya.

Merasa perlu, Giring akhirnya berkonsultasi dengan seorang perencana keuangan. Ayah dua anak tersebut kemudian mendapat gambaran tentang strategi investasi dan memilih sejumlah instrumen.

Saham merupakan salah satu instrumen yang dia pilih. Ketika pertama kali berinvestasi ke pasar modal, Giring datang ke Bursa Efek Indonesia (BEI). "Saya pikir kalau mau beli saham di bursa, ternyata bukan," ujarnya pada acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Jakarta, Kamis (28/11).

Saat pertama kali berinvestasi di saham, ia mengaku selalu khawatir. Setiap saat ia mengecek harga saham yang dibelinya. Bahkan saat manggung pun ia masih memikirkan harga saham.

Giring mengaku, bukan investor yang suka jual-beli saham. Ketika ia membeli saham satu perusahaan, ia harus yakin prospek perusahaan tersebut baik. Makanya, ia berhati-hati ketika memilih saham.

Ia mengatakan, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan ketika membeli saham. Pertama, investor harus mengenal sektor kerja perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Model bisnis perusahaan akan mempengaruhi kinerja. Kedua, investor harus melihat siapa pejabat yang mengelola perusahaan. Direksi yang baik adalah yang berdedikasi untuk perusahaan. 

Ketiga, investor perlu melihat struktur manajemennya karena akan terlihat bagaimana cara kerja perusahaan. Sebagai investor di pasar modal, Giring sangat peduli dengan isu-isu yang berkembang seperti pergerakan nilai tukar, suku bunga acuan, dan inflasi. Ia juga rajin membaca isu-isu dari luar.

Selain berinvestasi di saham, ia juga berinvestasi di reksa dana. Hal yang perlu diperhatikan dari memilih reksa dana adalah manajer investasinya dan konten produk. Investasi lain bagi Giring adalah emas. "Emas itu sangat likuid dan harganya naik terus," ujar Giring. 

Ia tidak begitu tertarik berinvestasi di properti. Menurutnya, investasi properti lebih memusingkan dibandingkan investasi di saham. Selain itu, investasi properti tidak likuid. 

Sebelum berinvestasi, investor harus mengetahui apa tujuannya berinvestasi. Tujuannya, agar investor mengetahui instrumen apa yang cocok baginya. Setelah itu, investor baru merancang strategi investasi agar return yang diperoleh maksimal.

Salah satu investor pasar modal Lo Kheng Hong mengatakan, seorang investor harus tetap cerdas. Ia harus rajin membaca agat memiliki pengetahuan yang luas, terutama tentang investasi. "Seorang investor menghabiskan enam jam untuk membaca, dua jam menelepon, dan sisanya berpikir," kata Lo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement