REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, dari penyisiran ulang di lapangan yang dilakukan petugas ditemukan masalah beragam. Misalnya saja, di antara pemilih yang belum memiliki NIK ditemukan keberadaannya di lapangan.

Masalah lain, ditemukan juga pemilih yang sebenarnya telah memiliki NIK namun terjadi kelalaian saat pemutakhiran sehingga belum tercatat dalam sistem.

Tetapi, lanjut Hadar, petugas KPU di daerah juga menemukan pemilih yang sama sekali tidak mengetahui dirinya telah memiliki NIK. Atau pemilih yang telah berpindah dalam waktu cukup lama, namun tidak mengurus identitas kependudukan yang baru.

Jika disebutkan semua pemilih telah terdaftar dalam DP4, menurut Hadar, temuan di lapangan menunjukkan banyak penduduk yang tidak mengetahui NIK-nya.

"Bagaimana, kok dalam DP4 disebut ada NIK, tapi di luar masyarakat enggak tahu. Siapa yang keliru?," ujarnya.

KPU, ujar Hadar, akan terus melakukan penyisiran selambatnya 3 Desember nanti. Meski catatan di beberapa daerah ditemukan pemilih tanpa NIK, hak warga negara untuk memilih akan tetap dipertahankan. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika