Jumat 29 Nov 2013 22:47 WIB

Nasib Kerja Sama Polri-Polisi Australia Tunggu Keputusan SBY

Sutarman
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghentian kerja sama antara Polri dengan Kepolisian Australia belum bisa ditentukan. Keputusan masih menunggu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Sementara kami hentikan dan menunggu keputusan lebih lanjut dari presiden," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/11).

Sutarman mengatakan, keputusan penghentian kerja sama tersebut merupakan inisiatif pemerintah pascapenyadapan yang mengganggu hubungan diplomatis antarnegara tetangga tersebut. 

"Semua kerja sama kami hentikan, kerja sama intelijen, pemberantasan people smuggling kami hentikan," katanya.

Sebelumnya, hal sama juga disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Ronny F Sompie. Ia mengatakan penghentian kerja sama tersebut atas perintah SBY. "Sementara dihentikan semua kerja sama itu karena ini perintah presiden," katanya. 

Kerja sama tersebut, antara lain pelatihan sumber daya manusia (SDM ) untuk meningkatkan kemampuan Polri. Termasuk pengadaan alat-alat untuk Densus 88 Antiteror serta untuk melacak kejahatan dunia maya (cyber crime).

Namun, dia mengatakan, tengah melakukan evaluasi terhadap alat-alat itu untuk mengetahui apakah ada perangkat yang dipasang yang bisa menguntungkan Australia.

"Nanti akan dievaluasi, diperiksa semuanya apakah di dalamnya ada alat penyadap atau tidak. Kalau tidak ada akan kami gunakan terus," katanya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement