REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok etnis setempat di Yaman meledakkan pipa ekspor minyak utama Yaman, Jumat (29/11), kata sejumlah pejabat. Menurut laporan Reuters yang dikutip Sabtu (30/11), serangan terakhir itu terjadi atas salah satu sumber bagi perekonomian di negara itu.
Serangan itu dilakukan di daerah sebelah timur ibu kota Yaman, Sanaa, kata Kantor Berita Saba dalam sebuah pesan, tanpa menyebutkan apakah peledakan itu menyebabkan terhentinya aliran minyak. Pipa itu menyalurkan minyak mentah dari ladang-ladang di Maarib di Yaman tengah ke terminal minyak Ras Isa di Laut Merah.
Beberapa sumber kelompok itu mengatakan, mereka melancarkan serangan tersebut untuk memaksa pemerintah membayar kompensasi kepada mereka. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.
Orang-orang dari kelompok etnis dari Maarib berulang kali menyerang pipa minyak untuk menekan pemerintah pusat di Sanaa agar memenuhi tuntutan mereka seperti pekerjaan, sengketa tanah atau pembebasan rekan-rekan mereka yang ditahan.
Pipa saluran yang mengarah ke Laut Merah itu memompa sekitar 125 ribu barel minyak per hari sebelum diserang pada 24 Mei. Pipa saluran sepanjang 320 kilometer itu menghubungkan ladang-ladang minyak Safer dengan pelabuhan Hodeida di kawasan Laut Merah, kata beberapa sumber suku kepada AFP.
Pada Desember, militer meluncurkan ofensif terhadap orang-orang suku yang dituduh mendalangi serangan-serangan itu, menyulut bentrokan yang menewaskan 17 orang. Serangan-serangan pada pipa minyak juga dituduhkan pada gerilyawan Alqaidah dan semakin sering terjadi setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan pemerintah.