Ahad 01 Dec 2013 01:26 WIB

Simakrama Tempat Salurkan Aspirasi di Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
Made Mangku Pastika
Foto: Antara
Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Masyarakat dibolehkan menyalurkan aspirasi melalui unjuk rasa. Namun untuk masyarakat Bali, Gubernur menyiapkan saluran melalui simakrama. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menggelar kegiatan simakrama dengan masyarakat Bali di Wantilan DPRD Bali, Sabtu ( 30/11 ). Simakrama merupakan agenda bulanan dan sebagai aktualisasi komitmen Gubernur Pastika untuk mewujudkan transparansi publik di era pemerintahannya. 

Kegiatan simakrama adalah kegiatan tatap muka, yang digelar Gubernur Pastika secara rutin setiap Sabtu pada Minggu terakhir setiap bulan. Menurut Gubernur Pastika, transparansi menjadi bagian penting di era keterbukaan dewasa ini. “Tersumbatnya aspirasi bisa berakibat kurang baik, misalnya munculnya banyak unjuk rasa," ujarnya.

Kendati ada simakrama, namun dia tidak melarang masyarakat berunjuk rasa, karena hal itu merupakan hak setiap warga negara. Namun kata Pastika, akan lebih baik, jika aspirasi disampaikan melalui saluran yang telah disiapkan seperti simakrama.

Dia menilai, Simakrama merupakan saluran yang paling tepat karena pihaknya menghadirkan seluruh pimpinan instansi di lingkungan Pemprov Bali. Sehingga setiap persoalan yang disampaikan bisa segera ditindaklanjuti. Lebih dari itu, kegiatan simakrama juga disiarkan melalui sejumlah media cetak dan elektronik. "Jadi apa yang disampaikan bisa diketahui oleh masyarakat luas," tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement