Senin 02 Dec 2013 04:44 WIB

Pemilik Akan Relokasi Masjid Teja Suar

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Masjid Teja Suar di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Masjid Teja Suar di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kabar penjualan Masjid Teja Suar yang terletak di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, kini menemui titik terang. 

Pemilik Masjid Teja Suar, H Maulwi Saelan, yang semula tak bisa dikonfirmasi, kini memberikan keterangan resmi.

Dalam surat klarifikasi yang ditujukan kepada Ketua Takmir Masjid Teja Suar, Karya, tanggal 27 November 2013, Saelan mengungkapkan, terpaksa menjual lahan miliknya yang terletak di Jalan Tuparev.  Di atas lahan itu, selama ini memang berdiri Masjid Teja Suar dan rumah tinggalnya.

Saelan menyatakan, penjualan lahan tersebut dikarenakan kebutuhan yang mendesak. Selain itu, tidak ada anggota keluarganya yang dapat diandalkan untuk merawat aset tersebut. Dia khawatir, hal itu akan munimbulkan permasalahan di kemudian hari.

Namun, meski lahan itu dijual, Saelan berjanji tidak akan menghilangkan masjid yang diresmikan Buya Hamka pada 1976 tersebut. Dia menyatakan, akan merelokasi masjid itu ke lahan lain yang berjarak sekitar 20 meter dari masjid saat ini.

Saelan pun berjanji akan membangun Masjid Teja Suar di lahan yang baru dengan bentuk dan arsitektur yang sama. Setelah pembangunanya selesai, Masjid Teja Suar di lahan baru itu akan diwakafkan kepada masyarakat Cirebon.

Saelan menyayangkan adanya pihak-pihak yang mengisukan masjid telah dijual dan akan dialihfungsikan. Padahal, dia hanya akan melakukan relokasi, yang dilatarbelakangi persoalan internal keluarga.

Saelan menambahkan, sebelum melakukan hal tersebut, dia sudah meminta masukan dari Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub pada 19 November 2013 lalu.

Dalam jawabannya, Ali menyatakan tanah dan bangunan yang belum diwakafkan, berarti masih menjadi hak pemiliknya. Karena itu, pemilik boleh melakukan apa saja atas tanah tersebut.

Sementara itu, Penasihat DKM Masjid Teja Suar, Ahmad Dahlan, menyatakan, Saelan memang sedang membutuhkan dana. Karenanya, terpaksa menjual lahan miliknya dan akan merelokasi masjid Teja Suar.

‘’Namun kami sudah menemukan jalan keluar mengatasi permasalahan ini,’’ kata Dahlan, dalam jumpa pers di Masjid Teja Suar, Ahad (1/12).

Dahlan menjelaskan, saat ini telah ada seorang hamba Allah di Kota Bandung, yang menyatakan kesediaannya menggalang dana untuk membantu kesulitan yang sedang dihadapi Saelan.

Dahlan menerangkan, Saelan sebelumnya telah menerima uang muka dari calon pembeli lahannya. Karena itu, Saelan terikat dengan calon pembeli tersebut. Namun, jika uang muka itu dapat dikembalikan, Saelan tidak akan merelokasi masjid.

Dahlan pun meminta agar semua pihak tidak menyudutkan Saelan. Dia menyatakan, selama ini Saelan telah berjasa dengan mendirikan Masjid Teja Suar.

‘’Karena itu, di saat Saelan menghadapi kesulitan, maka harusnya dibantu, dan bukan malah disudutkan,’’ tegas Dahlan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement