REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengakui, sebagai gubernur, dirinya mendapatkan dana operasional yang jumlahnya tidak sedikit. Menurutnya, dana operasional memang dimililiki semua gubernur, wali kota hingga bupati.
"Itu yang dinamakan dana operasional. Kan sudah dibuka dari dulu. Yang namanya dana blusukan itu dana operasional. Dan semua gubenur punya, bupati dan walikota itu juga ada," ujar Jokowi, usai silaturahmi dengan RT, RW, LMK, Dewan Kota, PKK, Karang Taruna, dan Tokoh Masyarakat, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, seperti dilansir situs beritajakarta.
Dikatakan Jokowi, dana operasional yang diperolehnya, bisa digunakan untuk membantu warga yang memerlukan, seperti korban banjir atau kebakaran. Sehingga uang tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. "Dana operasional juga untuk pengamanan sosial. Seperti saat banjir atau kebakaran," katanya.
Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) kembali merilis data anggaran yang diterima Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam sebulan. Uang yang diterima Jokowi dan Basuki setiap bulan disebut Fitra mencapai Rp 1,7 miliar lebih. Jokowi langsung mengklarifikasi, bahwa duit sebanyak itu mayoritas merupakan dana operasional yang tak masuk kantongnya.