REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inflasi pada November 2013 tercatat sebesar 0,12 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 8,37 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terdapat empat penyebab utama inflasi.
Kepala BPS, Suryamin, mengatakan penyebab utama inflasi adalah tarif listrik yang memiliki andil sebesar 0,09 persen. "Ini karena ada kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL)," ujar Suryamin, Senin (2/12). Perubahan harga tarif listrik sebesar 3,52 persen.
Penyebab inflasi kedua adalah bawang merah yang memiliki andil sebesar 0,06 persen. Perubahan harga bawang merah cukup tinggi yakni sebesar 9,75 persen. "Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep," ujar dia.
Jeruk menyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,02 persen. Perubahan harga jeruk sebesar 3,15 persen. Kenaikan harga jeruk disebabkan oleh kurangnya pasokan dari sentra industri.
Sewa rumah menjadi penyumbang inflasi keempat dengan andil sebesar 0,02 persen. Kenaikan harga sebesar 0,5 persen disebabkan oleh meningkatnya biaya perawatan rumah. Kenaikan tertinggi terjadi di Depok.
Sementara itu, daging ayam ras menjadi penyumbang deflasi dengan andil sebesar 0,1 persen. Harga daging ayam turun 6,03 persen karena pasokan yang cukup. Penyumbang deflasi lainnya adalah cabai rawit, telur ayam ras dan cabai merah dengan andil masing-masing sebesar 0,05 persen, 0,03 persen dan 0,02 persen.
Suryamin mengatakan harga cabai rawit turun 23,47 persen karena pasokan cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sementara itu harga telur ayam dan cabai merah masing-masing turun sebesar 3,9 dan 9,69 persen.