REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan menambah lokasi pemasangan alat pemantau penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi (RFID). Tempat-tempat yang dilirik tempat berkapasitas besar dan ramai pengunjung.
Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Ali Mundakir, mengatakan pemasangan RFID sekarang ini terkendala luas lahan. ''Kalau di SPBU mengganggu pengisian BBM dan kurang luas lahannya,'' katanya, Senin (2/12).
Menurut Ali, pihaknya sudah membicarakan perihal tersebut kepada PT Inti selaku penyalur RFID. Namun, apabila di tempat keramaian harus diurus perizinannya.
Dia menerangkan, tempat yang disasar seperti di mal, Monas, dan tempat keramaian lainnya. Tetapi, untuk sekarang ini pemasangan RFId masih fokus di SPBU-SPBU yang terdaftar saja.
Pihaknya, kata Ali, masih fokus kepada berfungsinya peralatan sebagaimana mestinya. Karena itu perusahaan pelat merah itu belum menyosialisasikan secara jor-joran terkait pemasangan RFID.
Program pemasangan RFID, lanjutnya, telah berlangsung dari dua bulan lalu. Namun, ketika itu pemasangan RFId masih sepi peminat.