REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait, menilai pembagian kondom gratis kepada pelajar yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan langkah yang tidak strategis.
Menurutnya, apabila program itu digunakan sebagai strategi dalam menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS, maka pembagian kondom itu tidak strategis dan rawan disalahtafsirkan. “Dengan membagi-bagikan di jalan itu tidak strategis dan rawan disalahtafsirkan karena seolah-olah (program pembagian kondom gratis) mendorong untuk melakukan seks bebas,” kata Aris saat dihubungi, Senin(2/12).
Aris menambahkan, upaya edukasi penanggulangan HIV/AIDS memang perlu dilakukan terhadap para pelajar. Akan tetapi, katanya, tidak dengan membagi-bagikan kondom di jalan. “Strateginya bisa dengan memberi penjelasan yang sejelas-jelasnya atau edukasi kepada pelajar tentang bahaya HIV/AIDS.”
Seperti diketahui, Kemenkes menggelar acara bertajuk Pekan Kondom Nasional selama satu pekan, mulai 1-7 Desember dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia. Salah satu program kegiatan ini juga diikuti dengan membagi-bagikan kondom secara gratis kepada anak muda.