REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah melalui tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berencana membangun Rumah Sakit (RS) lapangan di wilayah terdampak topan Haiyan, Filipina. Rencana pembangunan RS lapangan Muhammadiyah ini akan di mulai pada dua pekan mendatang setelah tim medis kedua dari MDMC sampai di Filipina.
Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah, Arif Nur Kholis mengatakan, LPB Muhammadiyah yang juga dikenal dengan MDMC, berencana mengirimkan tim kedua ke wilayah terdampak badai Haiyan di Filipina.
"Pada tim kedua nanti MDMC berusaha mendirikan RS lapangan disana," katanya di Jakarta, Senin (2/12).
Pada pengiriman tim MDMC pertama 18 November lalu, MDMC telah mengirimkan bantuan medis pertama yang masuk di wilayah Ormoc City di Pulau Leyte. Seperti diketahui, kata dia, Pulau Leyte merupakan pulau yang terdampak paling parah dari badai Haiyan.
Koordinator Tim Medis MDMC, dr. Corona mengatakan dalam dua pekan tim MDMC berada di Filipina, telah menyumbangkan lebih dari Rp 200 juta yang terdiri dari berbagai pelayanan kesehatan, obat-obatan dan tim medis. "Selama tujuh hari efektif disana, pelayanan tim kesehatan Muhammadiyah sudah melayani 1129 pasien."
Anggota Tim MDMC berbagai latar belakang, seperti dokter, dokter spesialis anestesi, perawat, hingga staf logistik dan SAR. Obat-obatan yang diberikan pun berbagai macam, mulai dari obat utama seperti antibiotik, obat pencernaan hingga vaksinasi tetanus. Selain korban meninggal, banyak korban luka disana yang mengalami luka infeksi.
Ia juga meminta pemerintah dan kalangan ormas serta relawan Indonesia untuk bisa bahu membahu memberikan bantuan RS lapangan di pulau Leyte, karena wilayah ini sangat parah kerusakannya. "Leyte ibarat satu sumatera lumpuh total," ujarnya.
Semua sarana dan infrastruktur hancur, bahkan di wilayah kota Tacloban sudah zero ground. "Semua Harus dibangun dari awal. Ormoc kota pendukung harus mendukung semua kebutuhan satu pulau di Pulau Leyte."
Direktur Utama LazisMU, Khairul Muttaqin menambahkan untuk tim kedua ini, MDMC mencoba menggalang dana besar bersama Lazis Muhammadiyah. MDMC komitmen untuk berangkat lagi, RS PKU Muh sudah siap untuk mengirim kembali pelayanan kesehatan kesana.
Untuk tim kedua akan lebih efektif, menggunakan metode birokrasi dan memberikan usulan, terutama bantuan KBRI Manila. Selain fokus memberi bantuan sosial di Filipina, MDMC bekerjasama dengan Lazismu juga tetap bergerak di wilayah bencana di tanah air seperti di Sinabung dan beberapa wilayah bencana lain.