Selasa 03 Dec 2013 03:05 WIB

Perampok di Riau Melawan, Ditembak Mati

Ilustrasi pistol
Foto: AP
Ilustrasi pistol

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Perwira Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, mengatakan Amrullah alias Abdul, tahanan kasus perampokan yang kabur sejak Kamis (28/11) terpaksa ditembak mati karena mencoba melawan petugas.

"Menurut informasi yang saya terima dari anggota, pelaku ditembak karena berusaha merebut senjata petugas. Kabarnya meninggal dunia," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Komandan Arief Fajar Satria kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.

Amrullah alias Abdul, sebelumnya berhasil kabur dari ruang sel tahanan Polsek Bukitraya, Pekanbaru, bersama tiga rekan lainnya.

Satu diantaranya yakni atas nama Muhammad Iqbal, tahanan kasus pencurian sepeda motor telah lebih dulu diringkus oleh petugas tidak jauh dari lokasi kejadian.

Sementara dua pelaku lainnya yakni Dian Fermansyah, pelaku perampokan bersenjata api yang merupakan rekan dari Abdul dan seorang tahanan lainnya atas nama Novrinaldi yang terlibat kasus penggelapan masih dalam pengejaran.

"Amrullah berhasil diamankan subuh tadi sekitar pukul 04.00 WIB di sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit dekat Desa Jalur Patah, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Sengingi," katanya.

Pelaku berhasil diamankan setelah anggota mendapat informasi dari masyarakat yang menyatakan adanya orang mencurigakan di sekitar lokasi penangkapan.

"Pelaku saat hendak ditangkap berusaha melawan petugas bahkan sempat mencoba merampas senjata api petugas. Makanya kemudian ditembak," katanya.

Ia mengatakan, saat ini petugas tengah membawa jasad pelaku dari lokasi kejadian menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru.

"Sementara untuk dua tahanan lainnya masih dalam pengejaran. Upaya masih terus dilakukan dengan saling berkoordinasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement