Selasa 03 Dec 2013 13:42 WIB

Mahasiswi yang Diduga Diperkosa Sitok Pernah Mencoba Bunuh Diri

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Heri Ruslan
pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- RW (22 tahun), mahasiswi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh penyair Sitok Srengenge, pernah mencoba untuk bunuh diri berkali-kali. Upaya bunuh diri itu dilakukan karena RW mengalami depresi berat akibat kehamilannya.

Berbagai macam cara percobaan bunuh diri dilakukan oleh RW. Mulai percobaan melompat dari ketinggian, sampai meminum racun serangga. Beruntung upaya itu selalu diketahui teman dekatnya. Berawal dari situlah teman dan sahabatnya tahu permasalahan yang sedang dihadapi oleh RW.

Pengacara RW, Iwan Pangka mengatakan, korban akhirnya berani untuk melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya atas dorongan dan dukungan dari teman-temannya. "Teman, sahabat, dosen, semuanya juga mendukung RW dan mendampingi," kata Iwan saat dihubungi Republika, Selasa (3/12).

Sitok Srengenge dilaporkan RW melalui pengacaranya ke Mapolda Metro Jaya Jumat (29/11) dengan laporan Nomor TBL 4245/XII/2013/PMJ Direskrimum dengan Pasal 351 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan,

Menurut keterangan Iwan, keduanya pertamakali bertemu saat Sitok diminta untuk menjadi juri dalam sebuah acara di kampus RW pada Desember 2012. Keduanya kembali berhubungan pada Maret 2013. RW melaporkan Sitok ke polisi saat usia kehamilannya sudah menginjak tujuh bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement