Selasa 03 Dec 2013 18:58 WIB

Ketua PSSI Minta Tiap Provinsi Miliki Akademi Sepak Bola

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein memberikan keterangan pers usai memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantsan Korupsi di Jakarta, Jumat (14/6).    (Republika/Adhi Wicaksono)
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein memberikan keterangan pers usai memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantsan Korupsi di Jakarta, Jumat (14/6). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua PSSI Djohar Arifin minta setiap provinsi di Tanah Air memiliki akademi sepak bola dengan standar yang bagus untuk mencetak pesepakbola usia muda yang berkualitas dan mempunyai skill tinggi.

"Dunia sepak bola di Tanah Air saat ini sedang bangkit, khususnya para pesepakbola usia muda dan PSSI sangat peduli terhadap talenta anak-anak usia muda. Oleh karena itu, alangkah bagusnya kalau di setiap provinsi ada akademi sepak bola," tegas Djohar di sela-sela meninjau Aji Santoso International Football Academy (Asifa) di Malang, Selasa (3/12).

Djohar meyakini jika di setiap provinsi ada satu akademi sepak bola, maka lima atau 10 tahun ke depan, Indonesia mampu mencetak para pemain handal dan memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Akan tetapi, lanjutnya, sayangnya sekarang ini banyak orang tua yang mampu secara finansial lebih memilih anak-anaknya sekolah sepak bola di luar negeri. Padahal, potensi akademi sepak bola di Indonesia cukup baik dan sangat kompeten untuk mencetak pemain kelas internasional.

Ia berharap provinsi lain mengadopsi Asifa sebagai model dalam pengembangan sepak bola di wilayah masing-masing.

"Meski Asifa ini akademi sepak bola yang berstatus swasta, kami akan tetap memberikan dukungan. Saya juga berharap provinsi lain mengadopsi model ini," ujarnya.

Menyinggung perkembangan persepakbolaan di Tanah Air dalam dua tahun terakhir ini, Djohar mengatakan sudah mengalami kemajuan cukup pesat. Selain sukses timnas U-19 di ajang piala AFF beberapa waktu lalu, beberapa klub Eropa juga mulai melirik Indonesia sebagai lawan uji coba.

Lebih lanjut Djohar mengatakan perubahan peta kekuatan sepak bola Indonesia sudah menarik perhatian banyak pihak, bahkan beberapa klub luar negeri dikabarkan sudah memasukkan pemain muda Indonesia dalam tim akademinya.

Namun demikian, kata Djohar, pemain sepak bola Indonesia, khususnya para pemain usia muda harus dibekali dengan pelatihan yang baik, sehingga punya skill yang mumpuni dan tak kalah dengan pemain luar negeri.

Fakta sukses timnas U-19 di kancah internasional sudah menjadi bukti kuat PSSI kepada klub luar negeri. "Kita harus 'upgrade' kekuatan karena kita sebenarnya mampu melakukannya," tegasnya.

Sementara itu pelatih timnas U-19 Indra Sjafri yang mendampingi Djohar Arifin menambahkan Asifa yang dikomandani Aji Santoso harus mempunyai kurikulum yang baik, sehingga porsi latihan bisa menjadi efektif.

"Kurikulum dan manajemen harus dikelola dengan baik agar latihan efektif juga . Tidak perlu latihan keras, yang penting latihan cerdas," tegas Indra Sjafri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement