Rabu 04 Dec 2013 05:00 WIB

Rep: Fian Firatmaja/ Red: Agung Sasongko

Banyak Isu Seputar RIFD, Apa Sajakah?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Radio Freqeunsi Identificaiton (RFID) belakangan menjadi perangkat paling diburu pengendara di Ibu kota. Adanya pemberitaan mengenai  batas akhir  dan tarif pemasangan membuat perangakat ini semakin gencar dicari.

Sempat berhembus kabar pemasangan RFID akan berakhir pada akhir November lalu dan bila melewati tenggat waktu tersebut akan dikenakan biaya Rp. 200 ribu.  Akan tetapi hal itu dibantah oleh kordinator pemasangan RFID wilayah Jakarta Timur, Fanni. "Pemasangan RFID itu gratis dan jangka waktunya masih hingga Maret tahun depan," ujarnya kepada Rol, belum lama ini.

Fanni juga membantah bahwa alat ini dipasangkan guna menjatah penggunaan bensin bersubsidi. Menurutnya RFID dipasangkan guna memantau penggunaan bensin pada  kendaraan. "Saat ini RFID hanya digunakan untuk melakukaan pemantaun dan memonitoring pengguanan BBM (bahan bakar minyak) bukan untuk penjatahan," jelasnya.

Menurutnya RFID dihadirkan memang untuk mengetahui jumlah BBM yang dikonsumsi para pengguna kendaraan bermotor. Melalui alat ini pemerintah bisa memantau  bbm apa yang digunakan dan jumlah pengguanannya. Nantinya bila ada penyalah gunaan BBM bersubsidi dan ada konsumsi BBM yang tak wajar bisa diketahui melalui alat ini.

Sedangkan untuk jangka panjangnya, RFID akan dijadikan sebagai alat pengisian BBM. Setiap kendaraan yang ingin mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) milik Pertamina harus memakai alat ini. Bila mana kendaraan belum terpasang RFID, maka tak bisa isi BBM. "Nantinya alat ini akan digunakan untuk alat pengisian BBM, untuk mobil mungkin akan mulai diberlakukan percobaan pada Maret 2014," jelasnya.

Untuk pemasangannya sendiri RFID cukup membawa KTP dan STNK kendaraan ke tempat registrasi. Nantinya setelah kendaraan di data, RFID bisa langsung di pasangkan.  Untuk saat ini pemasanggan RFID dilakukan di beberapa SPBU tertentu yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Fanni juga menjelaskan untuk saaat ini emang baru ada diwilayah Jakarta, akan tetapi nantinya ini akan menyebar di seluruh Indonesia. "Untuk saat ini memang baru ada di wilayah jakarta aja, akan tetapi bila di Jakarta sudah selesai maka kita akan ekspan ke tempat lain karena targetnya adalah se-Indonesia," pungkasnya.

 

Videografer  : Fian Firatmaja

Video Editor : Kingkin Jiwanggo