REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Syariah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menawarkan fleksibilitas asuransi syariah. Fleksibilitas tersebut diberikan melalui dua cara, yakni usia masuk mulai dari lima bulan sampai dengan 70 tahun serta akhir masa pertanggungan hingga 99 tahun.
Vice President Director & Chief Agency, Employee Benefits and Syariah Officer Manulife Indonesia, Nelly Husnayati mengatakan di samping untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, fleksibilitas tersebut juga untuk memperbesar pangsa pasar asuransi syariah Manulife Indonesia. "Manulife Indonesia bertekad mengambil peran aktif dalam memperluas jangkauan pemasaran asuransi syariah," kata dia saat jumpa pers, Rabu (4/12).
Untuk mendukung hal itu, Manulife Indonesia menyediakan perlindungan asuransi jiwa menyeluruhh sesuai prinsip syariah, yaitu Berkah SaveLink. Produk ini ditujukan untuk memenuhi kebuutuhan perlindungan jiwa dan rencana keuangan seimbang, aman dan penuh fitrah. Nelly menyebut produk ini memiliki beberapa keunggulan, yakni fleksibel dalam usia, manfaat dan jenis investasi; adanya pembagian surplus dana tabarru; dan biaya kompetitif.
Manulife Indonesia yakin dengan fleksibilitas kepesertaan ini akan menambah animo masyarakat dalam membeli produk asuransi syariah. Saat ini penetrasi pasar asuransi syariah di Indonesia baru 2,7 persen. Padahal potensi pasar asuransi syariah Indonesia masihh sangat besar seiring meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia. Untuk itu, Manulife Indonesia mengerahkan 10 ribu agennya yang tersebar di 24 kota di Indonesia dalam menggarap pasar menggairahkan ini.
Nelly menyebut saat ini penjualan produk asuransi syariah berkontribusi 3 persen dari total seluruh penjualan perusahaan. "Lima tahun mendatang, asuransi syariah bisa berkontribusi lima sampai sepuluh persen," kata dia.
Ini sejalan dengan peraturan Menteri Keuangan agar unit bisnis syariah untuk menjalankan spin off. "Kami persiapkan mulai sekarang, untuk itu kami perlu memperbesar portofolio," ucap Nelly.
Head of Sharia Unit Manulife Indonesia, Yetty Rochyatini mengatakan hingga kuartal III 2013, Unit Usaha Syariah Manulife mencatat pertumbuhan 98,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Di 2014, perusahaan akan merintis kesempatan melalui tambahan distribusi lain seperti bank ataupun organisasi Islam. "Ini untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi, tetapi masih dalam rencana," ucapnya.
Aset Unit Usaha Syariah Manulife Indonesia mencapai Rp 1,9 triliun per Oktober 2013, meningkat dari Rp 1,7 triliun pada akhir Desember 2012. "Tahun depan kami menargetkan pertumbuhan dua digit," kata dia.
Nasabah Unit Syariah Manulife Indonesia saat ini berjumlah 6.000 pemegang polis, meningkat dari 4.000 nasabah di akhir 2012. Perusahaan tidak hanya menyasar masyarakat Muslim tapi juga non Muslim.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Manulife Indonesia, Muhammad Hidayat mengatakan fleksibilitas kepesertaan lewat produk Berkah SaveLink ini tidak hanya memberi kebaikan, tetapi juga pembagian surplus dana tabarru. "Tidak semua produk memiliki ini sehingga manfaat bagi peserta cukup banyak. Produk ini juga sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI," ujarnya.