REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Petroleum Association (IPA) mengemukakan sejumlah agenda 2014. Utamanya, sejumlah agenda itu untuk meningkatkan produktivitas migas Indonesia.
Presiden IPA Lukman Mahfoedz memaparkan, pertama IPA akan tetap memberikan perhatian kepada isu pokok industri hulu migas. ''Hal itu sebagai upaya IPA memajukan dan mendukung keberlanjutan industri hulu migas,'' kata dia pada jumpa pers Laporan Tahunan IPA 2013, di Jakarta, Rabu (4/12).
Kedua, lanjut Lukman, IPA melakukan pembahasan dan konsultasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya mengenai permasalahan industri migas.
Ketiga, kata dia, IPA akan menyelenggarakan IPA Convention and Exhibition dengan tema strengthening partnership to enhance Indonesia energy resilience and global competitiveness. Tujuannya, untuk meningkatkan rekanan dan menggenjot sektor energi Indonesia.
Keempat, IPA akan melakukan advokasi kontrak bagi hasil (PSC) sanctity melalui berbagai forum. Terakhir, IPA akan meningkatkan kegiatan CSR, terutama di daerah Jabodetabek.
IPA merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada 1971 yang mewakili perusahaan pelaku usaha di industri hulu migas. IPA terdiri dari 52 perusahaan yang mengoperasikan mayoritas wilayah operasi migas di Indonesia.