REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman belum mengalokasikan dana bantuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada korban bencana erupsi Merapi. Padahal, dana bantuan sebesar satu miliar rupiah tersebut diserahkan SBY secara tunai dua bulan lalu.
Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito beralasan, pihaknya baru memetakan usaha kecil dan menengah serta usaha tani yang ada di lereng Merapi. Bantuan tersebut akan dialokasikan untuk enam desa dari Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Ngemplak. "Kami baru susun dan memetakan UKM di masing-masing desa untuk melihat berapa kebutuhan mereka," ujarnya kepada ROL, Rabu (4/12).
Bantuan bagi korban Merapi diberikan SBY saat mengunjungi hunian tetap di Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan pada 18 Oktober lalu. Dana itu diberikan Presiden SBY untuk menghidupkan perekonomian warga korban erupsi Merapi 2010.
Bantuan dari SBY akan disalurkan ke lima desa di Kecamatan Cangkringan yakni Desa Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, dan Wukirsari. Bantuan juga diberikan ke Desa Sindumartani di Kecamatan Ngemplak. Julisetiono menjelaskan dana bantuan diberikan kepada kelompok warga di tingkat desa.
"Kami akan bentuk kelompok warga yang akan mengelola bantuan itu," ujarnya.
Dana bantuan hanya akan diberikan ke sejumlah usaha warga yang memenuhi kriteria tertentu. Salah satunya adalah usaha yang kekurangan modal tetapi berpotensi untuk berkembang. Alokasi dana bantuan ditarget bisa dilakukan pada akhir Desember ini. "Begitu pendataan selesai, kami akan bagikan bantuan," ujar Julisetiono.