Rabu 04 Dec 2013 17:28 WIB

Kemenkes: Pekan Kondom Nasional Telah Dihentikan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Fernan Rahadi
  Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengecam kampanye kondom di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Aceh, Rabu (4/12).    (Antara/Ampelsa)
Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengecam kampanye kondom di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Aceh, Rabu (4/12). (Antara/Ampelsa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menyatakan bahwa Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013 bukanlah program mereka. Kemenkes juga menyatakan program tersebut telah dihentikan.

''Itu program DKT Indonesia, perusahaan yang memproduksi merk kondom Sutra dan Fiesta,'' ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Penyakit (PP) dan Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama pada jumpa pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (4/12).

Dirjen PP dan PL membantah kalau Kemenkes terlibat dalam program kondomisasi dalam PKN 2013 yang diselenggarakan untuk memperingati Hari AIDS sedunia yang jatuh setiap 1 Desember. ''Kami tidak terlibat dalam kegiatan tersebut baik langsung maupun tidak langsung,'' kata Tjandra.

Lebih jauh diungkapkan Tjandra, dugaan masyarakat bahwa Kemenkes mendukung kegiatan PKN 2013 yang dilaksanakan DKT Indonesia dengan membagi-bagikan kondom gratis tidak sepenuhnya benar. Namun agar tidak terjadinya gejolak akan kegiatan PKN yang dicurigai banyak kalangan sebagai upaya melegalkan seks bebas itu, akhirnya Kemenkes mengambil sikap memberhentikan kegiatan PKN 2013.

''PKN merupakan acara di luar dari bagian kegiatan edukasi dari Kemenkes dan dibuat dari pihak swasta dan berlangsung hanya sepekan. Artinya, Kemenkes tak memberikan kondom secara gratis ke masyarakat luas dan menyelenggarakan acara itu. Sehingga diharapkan masyarakat tak ada salah paham lagi terkait opini yang berkembang bahwa Kemenkes bagi-bagi kondom gratis dan sebagai penyelenggara PKN,'' tutur Tjandra.

Kemudian, lanjut Tjandra agar tak menimbulkan kekhawatiran yang panjang di dalam masyarakat, Kemenkes membuat pertemuan dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) dan DKT Indonesia, pihak swasta selaku penyelenggara acara. Keputusannya, PKN diberhentikan mulai 2 Desember 2013.

''Pekan Kondom Nasional bukan Kegiatan Kemenkes. Kegiatan diprakarsai dan dilaksanakan oleh pihak swasta itu sendiri, yaitu DKT Indonesia yang merupakan salah satu distributor kondom Indonesia. Kemenkes tidak ikut campur terhadap penyelenggaraan acara itu dan kegiatan-kegiatannya,'' kata Tjandra tegas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement