Kamis 05 Dec 2013 09:05 WIB

12 Muara Sungai di Karawang Alami Pendangkalan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Sebuah kapal pengangkut semen kandas di pintu masuk alur Pelabuhan Baai karena pendangkalan akibat sedimentasi pasir. Pendangkalan alur Pelabuhan Baai menyulitkan kapal untuk mendekat.
Foto: ANTARA
Sebuah kapal pengangkut semen kandas di pintu masuk alur Pelabuhan Baai karena pendangkalan akibat sedimentasi pasir. Pendangkalan alur Pelabuhan Baai menyulitkan kapal untuk mendekat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pendangkalan muara sungai di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sampai saat ini belum ada perbaikan. Instansi terkait, terkesan diam dengan kondisi tersebut. Padahal, pendangkalan itu sangat menganggu nelayan. Terutama, aktivitas saat perahu keluar dan masuk muara.

Tarpin Adinata, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Karawang, mengatakan, ada 12 muara sungai di wilayah ini. Semuanya dalam kondisi pendangkalan hingga membuat perahu nelayan kesulitan keluar-masuk muara.

"Pernah di perbaiki, tapi pendangkalan kembali terjadi," kata dia kepada Republika, Kamis (5/12).

Apalagi, perbaikan muara itu hanya sebatas pengerukan tanah dan pasir sungai yang ada di hulu. Sedangkan bagian hilir dan bibir muara tak tersentuh perbaikan.

Seharusnya, guna mengantisipasi kembali terjadinya pendangkalan, pengerukan muara harus menyeluruh dari hulu ke hilir. Kemudian di setiap bibir muara dipasang tembok penahan air (turap).

"Kalau dipasang turap, pasir yang terbawa ombak tidak akan bersarang di muara," demikian Tarpin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement