REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pergelaran Agung Keraton se-Dunia (World Royal Heritage Festival) dapat membangun identitas Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia.
"Tentu saja ini membangun identitas Kota Jakarta sebagai ibu kota. Sebuah karakter kota, kita ini jangan urusan ekonomi terus, kita ini selalu sibuk dengan urusan ekonomi dan melupakan keseimbangan yang lain seperti ada budaya, ada sosial yang harus kita kerjakan," ujar Jokowi membuka Pergelaran Agung Keraton se-Dunia di Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut dia, semua pihak tidak hanya fokus dalam pembangunan ekonomi melainkan pembangunan sosial budaya yang dapat menjadi penyeimbang.
"Tidak hanya pembangunan ekonomi tapi pembangunan sosial itu sangat perlu , oleh budaya itu dilupakan ini yang kita lupa, sehingga ketika kita perlu, orang berpikirnya disambungkan dengan ekonomi," katanya.
Ia mengungkapkan meskipun ini bisa disambungkan dengan kepariwisataan, tapi yang paling penting adalah pengembangan budaya itu sendiri yang berasal dari keraton, kerajaan, kasunanan, kasultanan, panembahan maupun pemangku adat lainnya.
Sementara itu, Anak Agung Ngurah Urga Sena mengapresiasi Pagelaran Agung Keraton se-Dunia (World Royal Heritage Festival) yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo karena dapat mengangkat kebudayaan nusantara.
"Bagaimana pun juga kita para raja-raja nusantara adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan sebagai anak bangsa juga harus memahami betul, bahwa NKRI terbentuk dari berbagai agama, daerah, yang memiliki adat istiadat yang berbeda yang tidak.dimiliki oleh bangsa-bangsa lainnya.
Menurut dia, dalam pagelaran tersebut pihaknya akan memamerkan sejarah perjuangan raja-raja Bali dahulu kala, kuliner khas makanan, benda pusaka dan tarian.
"Nanti kami ada pameran pusaka juga, kuliner, perjalanan sejarah kerajaan di Bali sampai dengan Indonesia merdeka," katanya.