REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan Kondom Nasional (PKN) yang diadakan dengan tujuan menanggulangi penularan HIV/AIDS di Indonesia sejak 1 Desember 2013 lalu, akhirnya resmi dihentikan.
PKN dianggap mendorong praktik seks bebas dan kurang edukatif. Artis Jane Shalimar menanggapi bahwa kampanye PKN ini sebenarnya merupakan langkah yang baik untuk mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS, namun tidak setuju dengan pembagian kondom gratis yang menyasar kalangan remaja.
"Saya menduga pihak produsen kondom sengaja memanfaatkan kampanye ini untuk promosi. Seharusnya pembagian kondomnya dibatasi hanya ke kalangan tertentu saja yang memang rentan terkena virus HIV/AIDS, jangan ke remaja juga. Jadi seperti promosi,'' ujar Jane, di Jakarta, Kamis (5/12).
Selain itu, Jane menilai ikon kondom dengan menampilkan artis Julia Perez (Jupe) yang digunakan di bus untuk sosialisasi tidak cocok.
''Seharusnya ikon yang dipakai adalah tokoh intelektual misalkan Menteri Kesehatan, bukan malah artis dengan pose seronok yang malah memancing gairah. Tentu ini sangat tidak mendidik dan tidak tepat sasaran,'' tuturnya.
Seharusnya, lanjut Jane, sosialisasi dilakukan dengan cara yang lebih kreatif dan efektif, bukan dengan membagikan kondom gratis. Sosialisasi dapat dilakukan misalnya dengan membuat diskusi di sekolah atau forum diskusi, membuat video testimoni dari penderita, atau membuat acara seni yang menarik dengan tema penanggulangan HIV/AIDS.
Jika sosialisasi dilakukan dengan maksimal dan setiap orangtua juga ikut berperan mendidik anaknya mengenai bahaya HIV/AIDS, Jane optimis tahun 2015 nanti Indonesia bisa bebas dari penyakit HIV/AIDS.
''Saya optimis di tahun 2015 Indonesia bisa bebas dari HIV/AIDS, asal sosialisasi dilakukan dengan efektif dan maksimal,'' ujarnya.