REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Sejak tahun 2005 hingga bulan Oktober 2013 ratusan penderita AIDS di Kabupaten Jembrana, Bali, meninggal dunia, sedangkan jumlah penderitanya terus bertambah.
"Akumulasi dari tahun 2005 hingga bulan oktober tahun ini, sudah 208 penderita yang meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, MKes, di Negara, Kamis (5/12). Ironisnya, katanya, rata-rata penderitas AIDS yang meninggal dunia tersebut berada pada usia produktif, yaitu antara 20 tahun hingga 40 tahun.
Untuk tahun 2013 dari 15 penderita yang meninggal, menurutnya, jumlah terbanyak terjadi pada bulan januari yaitu 5 orang. Sementara total jumlah penderita AIDS yang terdeteksi sejak tahun 2005 hingga 2013, mencapai 456 orang, yang juga didominasi manusia usia produktif.
Suasta mengatakan, meningkatnya jumlah penderita yang terdeteksi ini disebabkan, pembukaan klinik VCT di 10 Puskesmas seluruh Jembrana. Ia mengungkapkan, dari klinik VCT di RSU Negara dan Puskesmas, jumlah penderita HIV/AIDS yang diketahui, bertambah 56 orang.
"Tujuan kami memang menjaring penderita sebanyak-banyaknya, agar bisa dilakukan pendampingan. Dengan pendampingan, memperkecil peluang untuk menularkan ke manusia lainnya," katanya.
Namun ia mengakui, masih banyak masyarakat yang malu memeriksakan dirinya ke klinik VCT, karena khawatir dianggap tertular virus mematikan tersebut. "Padahal tidak semua yang periksa ke klinik VCT tertular HIV/AIDS. Kami harap masyarakat tidak perlu malu, karena jika terbukti negatif, hidup mereka kan lebih tenang," ujarnya.