Jumat 06 Dec 2013 07:03 WIB

3.000 Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Akan Dapat Honor Dana Keistimewaan

Rep: reni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Kraton Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Kraton Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Di Kraton Yogyakarta ada sekitar 3000 ribu abdi dalem yang terdiri dari sekitar 2000 abdi dalem punokawan dan 1000 abdi dalem keprajan. Namun yang akan menerima honor dari dana keistimewaan hanya abdi dalem punokawan.

''Karena abdi dalem punokawan masih menjadi pejabat pemerintah dan belum mendapat jabatan khusus di Kraton, melainkan hanya mempunyai kewajiban untuk sowan (red. datang ke Kraton) pada acara tertentu,''kata Penghageng Tepas Tandha Yekti (pusat data dan informasi)  Kraton Yogyakarta KRT Yudhahadiningrat, Kamis (5/12).

Dia mengatakan hasil pendataan jumlah abdi dalem dan kepangkatannya sudah diserahkan ke Dinas Kebudayaan DIY. Pendataannya dengan mengisi formulir khusus yang telah disediakan Dinas Kebudayaan DIY. Dalam formulir itu diperinci tentang identitas abdi dalem serta kepangkatannya sebagai penentu besaran honor.

KRT Yudhahadiningrat mengatakan dengan mendapatkan honor para abdi dalem akan lebih setia pengabdiannya terhadap kraton. Karena abdi dalem yang selama penghasilannya pas-pasan untuk hidup saja saja , sudah setia. Apalagi bila penghasilannya ditambah, tuturnya.

Dia mengakui bahwa dengan ditambahnya honor tentu ada kewajiban-kewajiban tertentu yang harus dilaksaunakan oleh para abdi dalem. Setiap abdi dalem mempunyai tugas masing-masing tergantung jenis jabatan.

KRT Yudhahadiningrat menjelaskan ada beberapa jenis jabatan abdi dalem di Kraton Yogyakarta. Jabatan yang terendah yakni abdi dalem jajar, kemudian diikuti bekel anom, bekel sepuh, lurah, penewu, wedono, bupati riyo, bupati anom, bupati sepuh, bupati kliwon dan bupati nayoko. Kemudian diikuti oleh jabatan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).

Dikatakan Yudhahadiningrat dengan adanya apresiasi terhadap para abdi dalem berupa honor, tentu saja mereka akan melaksanakan kewajibannya dengan baik dan patuh karena sudah diberikan kesejahteraan yang cukup.

Misalnya untuk abdi dalem yang bertugas 'caos' (red. jaga regol kraton) selama 24 jam, yang biasanya pulang dua kali untuk makan, mungkin tidak pulang karena mempunyai uang untuk membeli makan di dekat kraton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement