REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cirebon patut dipertimbangkan menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota negara Indonesia ke depan, terutama karena daerah yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat itu memiliki infrastruktur yang memadai.
"Cirebon layak dipertimbangkan menjadi pusat pemerintahan, terutama karena daerah itu memiliki pelabuhan laut dan udara yang memadai. Daerahnya juga tidak berbukit-bukit dan akses jalan rayanya sudah relatif bagus," kata politisi asal Losari Cirebon, Abdul Khaliq Ahmad kepada pers di Jakarta, Jumat (6/12).
Calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Daerah Pemilihan Kabupaten dan Kota Cirebon serta Kabupaten Indramayu itu mengemukakan keterangan tersebut menanggapi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke daerah lain.
Wacana pemindahan ibu kota kembali mencuat saat musim penghujan ini. Kemacetan lalulintas di banyak ruas jalan raya di Jakarta semakin parah akibat adanya genangan air, bahkan banjir di beberapa tempat, sehingga wacana pemindahan pusat pemerintahan kembali mengemuka.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sela kunjungan kerja di St. Petersburg, Rusia pada 7 September 2013 menyatakan, pemerintah mempertimbangkan usulan pemindahan ibu kota negara dengan merujuk pada negara lain yang berhasil memindahkan ibu kotanya, yakni Malaysia, Australia, Turki, dan Kazakhstan.