REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menargetkan layanan darurat 119 untuk masyarakat ibu kota mulai aktif beroperasi 2014.
"Target kami tahun depan sudah mulai pasang yang besar," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/12).
Pemprov, katanya, ingin memastikan semua infrastruktur dalam sistem pelayanan siap. Sehingga bisa berjalan baik saat kegiatan pelayanan berjalan.
"Layanan 119 itu dari kemenkes, untuk ambulans, untuk kesehatan, sekarang sudah ada. Tapi kami ingin jadikan 119 itu untuk menyeluruh," katanya.
"Jadi nantinya untuk laporan kejahatan, laporan apa pun, mirip 911 di luar negeri. Jadi kucing Anda nyangkut di pohon pun kamu ingatnya 119," tambah dia.
Ia berharap ada banyak relawan yang bersedia membantu operasi layanan darurat 119. "Kalau operator nanti relawan bisa bantu. Karena kalau ada laporan bisa dihubungkan langsung ke relawan seperti apa penanganannya," jelasnya.
"Relawan ada list-nya, kalau dia sibuk, ya cari lagi relawan yang lain. Jadi yang nyari itu operator yang di 119," kata dia.
Saat ini, katanya, pemerintah sedang menyiapkan sistem kerja relawan untuk memastikan operasi layanan berjalan dengan baik. "Relawan tidak bekerja seperti orang biasa. Dia punya nomor handphone didaftarkan. Relawan itu lebih cepat. Jangan relawan dipaksa duduk di kursi-kursi itu," katanya.
Namun, kata dia, layanan darurat 119 tetap akan memiliki kantor operasional. "Kita butuh satu lantai, mungkin di daerah Abdul Muis dengan 100 orang yang nungguin untuk segala urusan," katanya.