REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menyetujui pinjaman darurat senilai 500 juta dolar AS untuk upaya rekonstruksi dan rehabilitasi segera di Filipina pasca Topan Haiyan, bank mengumumkan pada Jumat (6/12).
Dalam sebuah pernyataan, ADB mengatakan terpisah dari pinjaman darurat, hibah tiga juta dolar AS dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik (APDRF) telah disalurkan kepada pemerintah Filipina.
Bank pembangunan multilateral yang berbasis di Manila itu, juga mengatakan hibah lain 20 juta dolar AS dari Dana Jepang untuk Pengurangan Kemiskinan akan diberikan pada pertengahan Desember.
"Sebuah bencana sebesar ini dapat mendorong keluarga-keluarga masuk ke dalam kemiskinan. Kecepatan bantuan sangat penting untuk memastikan bahwa hilangnya tempat tinggal, aset atau mata pencaharian hanya bersifat sementara, dan dituntaskan segera dengan program keterampilan, kegiatan yang menghasilkan pendapatan, dan rehabilitasi berkualitas tinggi serta rekonstruksi," kata Presiden ADB Takehiko Nakao.