Jumat 06 Dec 2013 16:24 WIB

ADB Beri Pinjaman 500 Juta Dolar untuk Pemulihan FIlipina

  Warga membawa barang-barang bantuan melewati rumah yang hancur di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11).  (AP/Bullit Marquez)
Warga membawa barang-barang bantuan melewati rumah yang hancur di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11). (AP/Bullit Marquez)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menyetujui pinjaman darurat senilai 500 juta dolar AS untuk upaya rekonstruksi dan rehabilitasi segera di Filipina pasca Topan Haiyan, bank mengumumkan pada Jumat (6/12).

Dalam sebuah pernyataan, ADB mengatakan terpisah dari pinjaman darurat, hibah tiga juta dolar AS dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik (APDRF) telah disalurkan kepada pemerintah Filipina.

Bank pembangunan multilateral yang berbasis di Manila itu, juga mengatakan hibah lain 20 juta dolar AS dari Dana Jepang untuk Pengurangan Kemiskinan akan diberikan pada pertengahan Desember.

"Sebuah bencana sebesar ini dapat mendorong keluarga-keluarga masuk ke dalam kemiskinan. Kecepatan bantuan sangat penting untuk memastikan bahwa hilangnya tempat tinggal, aset atau mata pencaharian hanya bersifat sementara, dan dituntaskan segera dengan program keterampilan, kegiatan yang menghasilkan pendapatan, dan rehabilitasi berkualitas tinggi serta rekonstruksi," kata Presiden ADB Takehiko Nakao.

Dana-dana itu akan digunakan oleh pemerintah untuk mendukung lima bidang prioritas, termasuk tempat hunian dan rekonstruksi, perbaikan listrik, mata pencaharian dan pekerjaan, pemukiman dan perawatan psikososial, serta perlindungan lingkungan.

ADB mengatakan upaya bantuan pemerintah diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2014, merupakan sebuah tantangan anggaran untuk Filipina. Ia menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Departemen Keuangan Filipina, dukungan darurat ini dirancang pada rekor kecepatan, untuk membantu orang yang terkena Topan Yolanda (Haiyan).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement