Jumat 06 Dec 2013 19:05 WIB

Soal Australia, SBY: Biarlah Mengalir Dulu

Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku telah mendengar laporan Menlu Marty Natalegawa. Dikatakan, Australia telah menyesal secara mendalam telah menyadap telepon SBY.

"Biar lah mengalir dulu sampai Indonesia yakin. Saya yakin, bahwa ke depan tidak ada lagi hal seperti itu dan kita bisa menjalin kerja sama dengan baik," kata SBY di Madura, Jawa Timur, Jumat (6/12).

Setkab.go.id melaporkan, penyesalan Australia atas terjadinya penyadapan pada SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah pejabat lainnya disampaikan Menlu Julie Bishop dalam pertemuan dengan Marty.

Di hadapan media, Bishop menegaskan kembali pernyataan PM Australia, Tony Abbott yang menyesalkan peristiwa yang membuat situasi hubungan kedua negara meregang.