Jumat 06 Dec 2013 23:52 WIB

Demo Tolak Pekan Kondom Nasional Meluas

Red: Karta Raharja Ucu
 Massa Garis Reformis Islam (GARIS) dan Front Pembela Islam menggelar aksi demonstrasi menolak Pekan Kondom Nasional di depan gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (5/12).  (Republika/Agung Supriyanto)
Massa Garis Reformis Islam (GARIS) dan Front Pembela Islam menggelar aksi demonstrasi menolak Pekan Kondom Nasional di depan gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (5/12). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Demonstrasi penolakan Pekan Kondom Nasional terus meluas. Kali ini sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Kalimantan Timur (Kaltim), menggelar unjuk rasa menolak Pekan Kondom Nasional, Jumat (6/12).

Unjuk rasa yang dilakukan sekitar 25 mahasiswa tersebut berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Mereka menolak Pekan Kondom Nasional dengan alasan bahwa program itu sama saja dengan melegalkan seks.

"Walaupun kami telah menerima informasi bahwa Pekan Kondom Nasional itu sudah dihentikan, tetapi kami tetap curiga kegiatan itu akan tetap berjalan sebab program itu berlangsung selama satu tahun dan tentu anggaranya sudah terlanjur turun, sehingga kami tetap khawatir program tersebut tetap dilakukan," kata Koordinator unjuk rasa Lisuma Kaltim, Samsuddin.

Ia mengatakan, mahasiswa juga menolak keras jika bus yang bertuliskan 'Pekan Kondom Nasional' datang ke Samarinda. "Kami akan mencegat, apalagi jika bus kondom tersebut melakukan sosialissi kepada masyarakat umum. Jadi, Lisuma Kaltim dengan tegas menolak Pekan Kondom Nasional tersebut ," tuturnya.